Jelajahi Wisata Ramah Muslim, Wisata Ramah Keluaraga dan Wisata Korean Wave di Pakuwon Mall Bekasi Bekasi, 23 Mei 2025. Korea Tourism Organization (KTO) dengan bangga mempersembahkan acara Wow Korea: Muslim-Friendly K-Travel with Kingdom Friends, sebuah festival wisata Korea yang akan memanjakan para penggemar budaya Korea di sekitar Jabodetabek, khususnya Bekasi! Acara meriah dari KTO ini akan berlangsung selama tiga hari, mulai dari tanggal 23 – 25 Mei 2025 di Main Atrium, Pakuwon Mall Bekasi. Bekerja sama dengan Pakuwon Mall Bekasi, KTO menghadirkan acara Festival Wow Korea! sebagai bentuk perayaan jumlah kunjungan wisatawan Indonesia ke Korea pada quarter pertama 2025 yang meningkat sekitar 30% dibandingkan dengan quarter tahun lalu, serta mempromosikan wisata ramah keluarga, wisata ramah muslim hingga wisata Korean Wave untuk pasar Indonesia yang potensial, seperti Bekasi. Bekasi, sebagai salah satu kota penunjang Jabodetabek dengan populasi yang besar dan antusiasme yang tinggi terhadap budaya Korea, dipandang sebagai lokasi yang potensial untuk mempromosikan keindahan dan keragaman pariwisata Korea. “Pada tahun ini, kami memiliki misi untuk melakukan ekspansi promosi wisata Korea di berbagai kota besar di Indonesia. Selama beberapa tahun terakhir, kami telah menyelenggarakan festival wisata Korea di kota – kota besar Indonesia, dan pada tahun ini kami menyadari bahwa kota Bekasi memiliki potensi pasar yang luar biasa. Kami yakin acara ini akan memberikan pengalaman yang tak terlupakan bagi para pengunjung serta meningkatkan minat mereka untuk segera berlibur ke Korea” Ujar Direktur Korea Tourism Organization Jakarta Office, Kim Ji Sun, saat acara Wow Korea: Muslim Friendly K-Travel with Kingdom Friends, pada Jumat (5/23) di Pakuwon Mall Bekasi. Acara festival milik KTO dihiasi oleh berbagai pertunjukkan panggung, aktivitas menarik di instalasi, hingga berbagai hadiah atau souvenir yang disiapkan di instalasi maupun di panggung. Acara ini dimeriahkan dengan special performance oleh Brisia Jodie, K-pop Dance Cover dari Invasion DC, penampilan taekwondo dari N-Lion’s Taekwondo, dan Family talkshow dari Influencer Christina Chandra. Serta program workshop membuat Mocktail, Dosirak dan Korea Personal Color dengan judul ‘Color for You’ bersama Miss Chaebin. Berbagai kegiatan instalasi juga dapat dilakukan antara lain, mencicipi makanan khas Korea di Muslim Friendly K-food, membuat kerajinan tangan Korea, seperti mewarnai Cheongsachorong di Family Zone, menari bersama teman di HiKR Dance Studio, berfoto ria di HiKR Drama Wall, mencari restoran ramah muslim di Itaewon Station, berkonsultasi wisata Korea di KTO Information Desk. Pengunjung yang dapat mengunjungi semua instalasi di acara ini dan mendapatkan stamp berkesempatan mendapatkan cemilan Banana Kick yang disukai oleh Jennie Blackpink. Tidak lupa pengunjung juga berkesempatan mendapat promo menarik dari Korean Air dengan diskon 10% untuk tiket pesawat ke Korea, baik dari Jakarta – Incheon maupun Denpasar – Incheon, serta kesempatan untuk mendapatkan City Tour Voucher, Korean Air Aircraft Model, hingga Grand Prize Galaxy Watch. Berbagai acara panggung, aktivitas di masing – masing instalasi memiliki jadwal tersendiri sehingga pengunjung yang ingin mengikuti aktivitas yang tersedia dapat mengunjungi instagram @ktoid untuk mendapatkan detail informasi acara. ***
Kota Gwangju & Provinsi Jeolla Bisa Menjadi Referensi Wisata Saat Libur Lebaran 2025. Jakarta, 24 Maret 2025 . Kota Gwangju & Provinsi Jeolla merupakan wisata metropolitan yang menjadi tempat kelahiran aktor, aktris dan selebriti ternama Korea. Mulai dari J-Hope BTS, Yunho TVXQ, Aktris drama ternama Park Shin Hye, hingga Bae Suzy. Kota Gwangju dan provinsi Jeolla memiliki lokasi yang berdekatan sehingga sering menjadi kesatuan wilayah. Provinsi Jeolla terbagi menjadi dua, yaitu Jeolla Utara dan Jeolla Selatan, dan masing-masing wilayah memiliki pesonanya tersendiri. Provinsi Jeolla Utara memiliki pesona kuliner unggul di Korea, Kota Gwangju menawarkan berbagai pesona yang berkaitan dengan budaya dan seni Korea, sedangkan provinsi Jeolla Selatan memiliki pesona alam pesisir pantai yang berbatasan langsung dengan laut kuning. Jarak dari Seoul – Jeolla Utara sekitar 200 KM, Seoul – Gwangju sekitar 267 KM dan Seoul - Jeolla Selatan sekitar 300 KM. Wisatawan Indonesia yang ingin berkunjung ke tiga wilayah ini dapat menempuh jarak sekitar 3 jam menggunakan bus dari Seoul. Terminal bus yang tersedia di wilayah ini adalah Terminal Bus Damyang, Terminal Bus Sunchang, dan Terminal Budaya Gochang Jeonbuk. Selain itu, perjalanan ke Gwangju bisa ditempuh sekitar 2 jam menggunakan kereta dari Seoul. Stasiun yang tersedia di wilayah ini adalah Stasiun Songjeong Gwangju, Stasiun Mokpo, Stasiun Jeonju dsb. Terakhir, perjalanan ke wilayah ini dapat ditempuh sekitar 1 jam menggunakan pesawat domestik dari Seoul. Bandara yang tersedia di wilayah ini adalah Bandara Internasional Muan, Bandara Gwangju, Bandara Yeosu dan Bandara Gunsan. Jika wisatawan Indonesia ingin mengunjungi wilayah ini ketika libur lebaran ini, wisatawan Indonesia dapat mengunjungi 10 tempat wisata unik yang hanya dapat dikunjungi di wilayah ini. Berikut daftarnya: 1. Jeonju Hanok Village (Jeonju, Jeolla Utara) Jika wisatawan Indonesia sudah pernah atau sering mengunjungi Bukchon Hanok Village yang ada di Seoul untuk merasakan pengalaman baju Hanbok dan berjalan – jalan di komplek perumahan tradisional Korea, wisatawan Indonesia dapat mengunjungi Jeonju Hanok Village untuk pengalaman yang lebih luas dan baru. Jeonju Hanok Village adalah komplek perumahan tradisional Korea yang paling luas di Korea dan wisatawan dianjurkan untuk menikmati makanan khas Jeonju, yaitu Jeonju Bibimbap di beberapa restoran yang terletak di sini. Penginapan Hanok juga tersedia di komplek wisata ini. 2. Jeonju Nambu Market (Jeonju, Jeolla Utara) Berbicara mengenai Jeonju tidak bisa lepas dari yang namanya kuliner. Terdapat banyak makanan tradisional di wilayah ini yang perlu dicoba di pasar tradisional ini, misalnya Bibimmyeon, Pajeon dan sebagainya. Untuk mencoba kuliner – kuliner tersebut wisatawan dapat datang ke lantai 2 yang berisi kedai – kedai yang menjual makanan utama tersebut. Sedangkan di lantai 1 terdapat berbagai kios – kios yang menjual barang – barang kebutuhan sehari – hari dan bahan makanan mentah. Setiap Jumat dan Sabtu, pasar ini menawarkan berbagai macam menu spesial dan kreasi menu unik yang berbeda dari biasanya. 3. Imsil Cheese Theme Park (Imsil, Jeolla Utara) Taman bertema ini adalah taman bertema yang menawarkan tema unik tentang makanan, yaitu Imsil Cheese Theme Park. Taman bertema ini bisa menjadi surganya pecinta keju yang ingin mengenal atau mempelajari lebih dalam tentang keju. Imsil Cheese Theme Park menawarkan berbagai macam program yang berkaitan dengan keju, seperti membuat keju Imsil, dan menyiapkan makanan dengan bahan dasar keju. Terdapat banyak spot foto lucu dan taman bermain yang cocok untuk anak – anak di sini. Wisatawan Indonesia yang tertarik dengan dunia kuliner atau ingin mencoba membuat makanan berbahan dasar keju, dapat mengunjungi taman bermain ini untuk mempelajari resep terbaru di libur lebaran. 4. Sunchang Fermentation Theme Park (Sunchang, Jeolla Utara) Taman yang memiliki tema makanan fermentasi ini menawarkan pengalaman dan pengetahuan unik yang berkaitan dengan makanan fermentasi Korea. Taman bertema ini memiliki komplek desa tradisional Gochujang (Saus Korea), yaitu tempat wisatawan dapat membuat saus Korea mereka sendiri. Selain itu, terdapat Gua Saus Fermentasi yang menjadi tempat untuk menyimpan berbagai macam jenis saus dari seluruh dunia. Serta, terdapat Museum Ilmu Pangan dan tempat penyimpanan makanan lainnya. Wisatawan Indonesia yang tertarik dengan dunia kuliner atau ingin mencoba resep makanan baru setelah berpuasa selama satu bulan penuh, dapat mengunjungi taman ini untuk mempelajari resep terbaru di libur lebaran. 5. Jirisan National Park (Hadong, Gyeongsang Selatan, Jeolla Utara & Jeolla Selatan) Taman nasional ini adalah taman nasional pertama di Korea, yang terbentang dari seluruh pegunungan Jirisan yang bersambungan dengan berbagai provinsi mulai dari Gyeongsang Selatan, Jeolla Utara dan Jeolla Selatan. Tentunya taman nasional ini memiliki berbagai macam puncak yang dapat disinggahi oleh wisatawan yang suka mendaki gunung. Selain itu, taman nasional ini kaya akan keanekaragaman hayati dengan koleksi lebih dari 1600 jenis tanaman dan menjadi habitat dari beruang hitam Asia. Tempat wisata ini cocok untuk wisatawan Indonesia yang ingin mendaki gunung dan menikmati berbagai jenis tanaman. Jika wisatawan Indonesia mendatangi tempat wisata ini pada libur lebaran, maka akan disambut oleh hamparan jenis tanaman berdaun hijau. 6. Juknokwon (Damyang, Jeolla Selatan) Jika wisatawan Indonesia ingin merasakan Mandi Hutan (Forest Bathing) yang berisikan tanaman pohon bambu, maka dapat mengunjugi Juknokwon. Juknokwon adalah taman yang memiliki luas sekitar 310 ribu meter persegi yang berisi 8 jalur hutan yang bisa dikelilingi oleh wisatawan, replika pavilion di era Kerajaan Joseon dan Dek Observasi yang menawarkan pemandangan menakjubkan kota Damyang, Jeolla Selatan. Hal unik yang dapat dicoba di tempat wisata ini adalah mencoba kopi dan es krim yang terbuat dari daun bambu di Hanok Café. Jika wisatawan Indonesia mengunjungi Juknokwon saat libur lebaran, maka wisatawan akan disambut dengan hamparan pohon bambu hijau yang cocok untuk aktivitas Forest Bathing. 7. Metasequoia Road (Damyang, Jeolla Selatan) Tempat wisata ini merupakan jalanan rapih dan cantik sepanjang 8.5 Km yang diisi oleh pohon – pohon metasequoia (Kayu Merah Fajar) yang asli berasal dari wilayah Asia Timur. Jalanan di tempat wisata ini masuk ke dalam salah satu jalanan terindah di Korea. Tentunya tempat wisata ini sering muncul di dalam drama maupun siaran komersial lainnya di Korea. Jika wisatawan Indonesia mengunjungi Metasequoia Road pada libur lebaran kali ini, maka wisatawan Indonesia akan disambut dengan hamparan daun hijau yang khas dari tumbuhan Kayu Merah Fajar. 8. Suncheon Filming Location (Suncheon, Jeolla Selatan) Tempat shooting ini dibuat kembali dengan atmosfer Korea pada periode 60 – 80an. Terdapat ruang musik untuk memainkan lagu – lagu K-pop yang jadul, sebuah bioskop yang juga memiliki poster film yang dilukis dengan tangan langsung, sebuah studio foto yang juga menyewakan seragam sekolah retro untuk pengalaman yang lebih unik di Korea. Beberapa drama dan film terkenal seperti “A Werewolf Boy” yang dibintangi oleh Song Joong Ki dan drama “Youth of May” yang dibintangi oleh Go Min Si dan Lee Do Hyun pernah mengambil adegan di tempat ini. Tempat wisata ini cocok untuk wisata bersama anak remaja dan keluarga untuk mengabadikan momen unik. 9. Purple Island (Shinan, Jeolla Selatan) Pulau Banwoldo dan Bakjido di provinsi Jeolla Selatan bisa disebut sebagai ‘Purple Island’ yang merupakan hasil revitalisasi pemerintahan setempat. Hampir semua bangunan, genteng, pagar, signboard, bahkan jembatan yang ada di pulau ini dicat menjadi warna ungu. Pada tahun 2021, tempat wisata ini termasuk ke dalam daftar “Best Tourism Village” oleh United Nation World Tourism Organization. Jika wisatawan Indonesia mengunjungi Purple Island pada libur lebaran kali ini, maka wisatawan Indonesia dapat diperkirakan menemukan beberapa tumbuhan yang tumbuh di musim semi dan tanaman berwarna ungu, seperti Lavender dan Hydrangeas. Wisatawan Indonesia yang menggunakan pakaian atau aksesoris berwarna ungu juga bisa mendapat tiket masuk gratis. 10. Yeosu Artland Resort (Yeosu, Jeolla Selatan) Komplek wisata ini terletak membelakangi Laut Hijau Zamrud Yeosu. Wisata ini memiliki landmark dengan patung berbentuk tangan dengan tangga melingkar di atasnya sehingga wisatawan dapat berfoto di atas patung tersebut. Komplek wisata ini juga diisi oleh taman outdoor, Museum 3D, dan aktivitas seru lainnya seperti go-kart, zip wire, ayunan ekstrim dan ocean skywalk. Tempat ini dapat menjadi tempat wisata yang tepat untuk keluarga untuk musim libur lebaran nanti. Jika wisatawan Indonesia sudah memiliki rencana untuk mengunjungi wilayah pada saat libur lebaran nanti. Jangan lewatkan festival besar di wilayah ini dan makanan – makanan yang wajib dicoba. Berikut daftarnya: a. Yeongam Wangin Culture Festival (Yeongam, Jeolla Selatan) Festival ini adalah salah satu festival musim semi terbesar di Korea yang bercampur dengan Budaya dan Sejarah Korea. Festival ini akan diadakan selama sembilan hari mulai dari 29 Maret 2025 di Jalanan Bunga Musim Semi, Yeongam, Jeolla Selatan. Tema tahun ini adalah “The Great Voyage” yang menyoroti warisan dari Wangin dan perjalanan bersejarah dari utusan Kerajaan Joseon untuk Jepang. Berbagai acara yang ditawarkan di festival ini adalah parade dengan tema Wangin, pertunjukan panggung, prosesi pengangkatan utusan Kerajaan Joseon, dan kontes menyanyi Trot oleh anak muda. Selain Sejarah dan budaya, wisatawan juga dapat menikmati bunga musim semi yang bermekaran di sepanjang area festival yang telah diprediksi akan bermekaran di musim libur lebaran nanti. b. Bibimbap (Nasi Campur Korea) Bibimbap adalah kombinasi nasi, lauk pauk, sayuran dan ditutup dengan campuran saus Gochujang dan minyak wijen. Bibimbap Jeonju dikenal yang paling unggul dibandingkan Bibimbap lainnya dengan karakteristik tauge Jeonju dan jelly kacang berwarna kuning yang biasanya menjadi topping spesial di Bibimbap. Bibimbap Jeonju yang memiliki topping potongan daging mentah segar di atasnya juga sangat terkenal. c. Ganjang Gejang (Kepiting Marinasi Saus Asin) Ganjang Gejang dibuat dari kepiting mentah segar yang dibumbui dengan berbagai saus dan didiamkan selama beberapa hari hingga 1 minggu. Makanan ini kadang disebut sebagai “pencuri nasi” karena memakan Ganjang Genjang sangat lazim dimakan dengan nasi. Wilayah Bongsan-dong di Yeosu memiliki berbagai restoran Ganjang Gejang yang terkenal. d. Gomtang (Sup Tulang Sapi) Sup ini adalah sup jernih yang berisi potongan daging sapi dan tulang sapi berkualitas tinggi yang sudah direbus selama berjam – jam untuk mendapatkan rasa sup dengan kaldu yang lembut, segar, jernih dan daging yang empuk. Jalanan Gomtang Naju dipenuhi dengan berbagai restoran yang menjual makanan ini. e. Chueotang (Sup Ikan Loach) Sup ini merupakan sup yang jarang ditemukan di Indonesia. Sup ini dibuat dengan cara merebus ikan loach dan memblender ikan loach dengan berbagai bumbu dan sayuran segar. Jika sudah diblender, maka hasil blender tersebut akan dimasak dan dicampur sayuran dan bahan lainnya sebagai penambah kenikmatan. Sup ini dapat disebut sebagai makanan kesehatan yang tinggi protein, kalsium dan mineral. Jalanan Chueotang di Namwon dekat Taman Gwanghalluwon dipenuhi dengan berbagai restoran yang menjual sup ini. f. Tteokgalbi (Olahan Daging Panggang) Olahan daging ini merupakan olahan daging sapi panggang yang dibentuk menyerupai daging sapi yang biasa menjadi isian burger. Namun, olahan ini tidak dimakan dengan roti, melainkan dengan sayuran dan nasi. Makanan ini sudah menjadi makanan favorit para raja sejak periode Kerajaan Joseon. Makanan ini populer di Gwangju dan Damyang. Bahkan di daerah Damyang, banyak penduduk lokal yang memakan Tteokgalbi dengan nasi yang dimasak di bambu (Daetongbap). Libur Lebaran adalah satu satu musim liburan yang dinantikan oleh warga Indonesia untuk melakukan perjalanan wisata ke luar negeri. Jika wisatawan Indonesia sudah merencanakan perjalanan ke Korea pada musim libur lebaran, silakan masukan wilayah Jeolla Utara, Jeolla Selatan dan Gwangju ke dalam itinerary untuk sensasi budaya Korea yang lebih lokal dan unik. Sebelum nonton konser J-Hope di Jakarta di bulan Mei 2025, bisa menikmati dulu kampung halaman J-Hope saat libur lebaran nanti di bulan Maret – April 2025. Referensi: - https://english1.visitkorea.or.kr/e_book/ecatalog5.jsp?Dir=913&catimage= ((Korea Travel Guide 2024), Visit Korea Guidebook Website, 2025) - https://phoko.visitkorea.or.kr/en/main/index.kto (Photo Gallery Visit Korea Website, 2025) - https://www.koreapost.com/news/articleView.html?idxno=44255 (The Korea Post, March 2025) - https://www.koreapost.com/news/articleView.html?idxno=42082 (The Korea Post, June 2024) Informasi tentang wisata Korea akan selalu diperbaharui dan dapat dicek di akun instagram @ktoid dan website https://english.visitkorea.or.kr/svc/br/JKToffice. Silakan kunjungi akun media sosial dan website KTO Jakarta untuk informasi lebih lanjut.
┃Tema: Variety Show dengan Bintang K-pop Terlucu ┃Konten Terkait: "IZ*ONE Eat-ing Trip Season 2," "Dancing Queens on the Road," "Paljjangzgram," "Battle Trip Season 2" ┃Lokasi: Yeosu dan Suncheon, Jeollanam-do Yeosu dan Suncheon merupakan tempat wisata di Korea yang terkenal akan keindahan alam Taman Nasional Dadohaehaesang dan kelezatan kuliner di Jeollanam-do. Tempat-tempat tersebut populer dalam film Korea, K-drama, dan beberapa variety show. Tidak perlu diragukan, tujuan wisata di kedua kota ini akan membuat kamu tersenyum, seperti yang dirasakan para bintang K-pop terkenal dalam acara-acara mereka. Yeosu Art Land 142-1 Musulmok-gil, Dolsan-eup, Yeosu-si, Jeollanam-do Resor yang Kaya akan Seni dan Sensasi Yeosu Art Land tampil menonjol di musim kedua "IZ*ONE Eat-ing Trip" sebagai resor indah tempat kamu bisa menikmati seni dan olahraga secara seimbang. Beragam atraksi yang ditawarkan, mulai dari Skywalk, Extreme Air Swing, hingga Media Art Park, siap menghiburmu. Jang Won-young membuat banyak orang tertawa dengan pose lucunya di depan "Hand of Midas", salah satu ikon paling dikenal di Yeosu Art Land. Jadi, kalau kamu penggemarnya, jangan lupa berfoto dengan pose yang sama! Romantic Cart Bars 102 Hamel-ro, Yeosu-si, Jeollanam-do Sebuah Jalan Kuliner Romantis di Tepi Laut Malam Yeosu Inilah destinasi kedua yang dikunjungi oleh "Dancing Queens on the Road" setelah Changwon. Sebagian besar toko di sini menyajikan hidangan laut, seperti Kombinasi Gurita dan Makanan Laut, yang menghadirkan perpaduan unik antara gurita, samgyeopsal (perut babi panggang), dan kimchi. Dengan penampilan para musisi jalanan yang membawakan lagu-lagu hits di alun-alun, kamu bisa menikmati suasana romantis di tepi laut malam Yeosu. Yeosu Maritime Cable Car 3600-1 Dolsan-ro, Dolsan-eup, Yeosu-si, Jeollanam-do Cara Terindah Menikmati Yeosu Kereta Gantung Maritim Yeosu menawarkan cara untuk menikmati pemandangan Yeosu di atas awan. Menghubungkan pulau dengan daratan, kereta gantung ini akan membawa kamu melewati laut dan pusat kota. Tercatat, kereta gantung ini ditampilkan dalam "Paljjangzgram", di mana Jae-hwan Wanna One mengajak Yoon Ji-sung ke Yeosu dan tempat-tempat lain dari masa kecilnya. Adegan saat mereka naik kereta gantung dengan lantai transparan dan menatap langit-langit mengundang banyak tawa. Suncheonman Bay National Garden 47 Gukgajeongwon1ho-gil, Suncheon-si, Jeollanam-do Taman Nasional Pertama di Korea Mi-na dari Gugudan dan Yoo-jung dari Weki Meki mengunjungi tempat ini sebagai bagian dari "Battle Trip". Sebagai taman nasional pertama di Korea, Suncheonman Bay National Garden menawarkan pemandangan yang berbeda sepanjang musim di lahan seluas 150 lapangan sepak bola. Pada 2024, taman ini direnovasi dengan tema UFO, menambah lebih banyak hal untuk dilihat dan dinikmati ke dalam daftar pemandangannya yang mengesankan. Lihat sumber artikel di sini
Pemandangan Udara Istana Gyeongbokgung, Seochon, dan Bukchon (Kredit: Getty Images Bank) Di sebelah barat Gyeongbokgung Palace terdapat Seochon (Desa Barat) dan di sebelah utara terdapat Bukchon (Desa Utara). Kedua lingkungan ini melestarikan jiwa lama Seoul, menawarkan sekilas sejarah kota yang kaya. Namun pesona mereka tidak berakhir dengan masa lalu. Di area ini, rumah hanok tradisional berpadu mulus dengan kehidupan dan budaya modern. Kafe-kafe bergaya, toko buku independen, dan galeri seni tersembunyi di gang-gang yang tenang, mencerminkan gaya hidup kontemporer yang berakar kuat pada tradisi. Atap rumah hanok yang rendah dan dibingkai oleh pegunungan di sekitarnya, menciptakan lanskap yang tenang—ini yang membedakan lingkungan ini dari distrik-distrik Seoul yang dipenuhi gedung-gedung tinggi. Seochon dan Bukchon adalah destinasi yang wajib dikunjungi para wisatawan. Baca terus untuk menemukan pesona tersembunyi dari setiap lingkungan! Seochon, Tempat Seni Bernafas Seochon telah lama menjadi surga bagi para seniman yang mencari inspirasi. Dari Dinasti Joseon hingga era modern, banyak penyair, novelis, dan pelukis tinggal dan berkarya di sini– semangat artistik itu masih tumbuh subur hingga saat ini. Terselip di gang-gangnya, terdapat galeri-galeri kecil, toko buku independen, dan ruang budaya kreatif yang melestarikan suasana artistik unik di lingkungan tersebut. Memadukan pesona kehidupan lokal sehari-hari yang sederhana, sudut-sudut sastra yang kaya akan emosi, dan keindahan kaki bukit Gunung Inwangsan yang tenang, Seochon adalah tujuan sempurna bagi para wisatawan yang mencari sisi lain Seoul yang lebih menyentuh jiwa. Pesona #1: Lokal – Tempat Kehidupan Sehari-hari Terhampar di Gang-Gang Sejong Village Food Street (Kredit: Korea Tourism Organization Photo Korea, foto oleh Ahn Yeong-gwan) Kotak Makan Siang Yeopjeon di Pasar Tongin (Kredit: Korea Tourism Organization Photo Korea) My Pictures Hyoja Bakery (Kredit: Naver Blog Makipman (virus880)) Terletak di jantung kota Seoul, Seochon adalah kawasan pemukiman lama yang berpadu harmonis dengan ruang komersial berskala kecil. Alih-alih gedung-gedung tinggi, kawasan ini memiliki rumah-rumah bertingkat rendah, rumah hanok tradisional, dan toko-toko lokal yang menawarkan pemandangan dekat lanskap desa bersejarah Seoul. Alih-alih waralaba global, Seochon ditopang oleh toko roti yang sudah lama berdiri, restoran yang dikelola keluarga, dan pasar tradisional yang melestarikan semangat masyarakat setempat yang dinamis. ■ Tempat-Tempat yang Direkomendasikan [Jalan Kuliner Desa Sejong] Jalan yang ramai ini menyediakan berbagai macam makanan lokal favorit hingga restoran baru yang sedang tren. Sangat cocok untuk mencoba hidangan Korea sehari-hari yang disukai warga lokal, seperti dwaejigalbi (iga panggang), kimchi jjigae (rebusan kimchi), bibimbap, dan samgyeopsal (perut babi panggang). [Tongin Market] Pasar tradisional yang terletak di jantung Seochon ini terkenal dengan kotak makan siang unik "Yeopjeon Dosirak", yang dapat kamu rakit menggunakan token berbentuk koin tradisional. Tempat ini juga cocok untuk mencicipi makanan kaki lima Korea yang populer, seperti tteokbokki goreng minyak, tteok kkochi (tusuk sate kue beras), dan gimbap. [Toko Roti Hyoja] Toko roti bergaya retro yang telah melayani penduduk setempat sejak 1980-an. Produk andalannya adalah Roti Jagung, roti lembut dan lembap berisi jagung manis yang terkenal karena cita rasa kacangnya. Pesona #2: Sastra – Telusuri Jejak Para Tokoh Sastra Artspace Boan 1942 (Kredit: DANIM Han Sang-ryeol) Rumah Yi Sang / Situs Asrama Yun Dong-ju (Kredit: Korea Tourism Organization Photo Korea, foto oleh Ahn Yeong-gwan) Kedekatan Seochon dengan Istana Gyeongbokgung, istana kerajaan utama Dinasti Joseon, menjadikannya kawasan pemukiman favorit bagi pejabat pemerintah, cendekiawan, dan intelektual kelas menengah yang bertugas di istana. Pada awal 1900-an, saat Seochon mengembangkan suasana yang lebih liberal dan tenang dibandingkan kawasan Bukchon yang secara tradisional konservatif, kawasan ini secara bertahap menjadi surga bagi para penulis dan seniman. Kini, saat kamu berjalan-jalan di jalanan Seochon, kamu akan menemukan tempat-tempat yang pernah ditinggali tokoh-tokoh sastra tersebut, yang menawarkan sekilas pandang tentang dunia seni yang mereka tinggalkan. ■ Tempat-Tempat yang Direkomendasikan [Boan1942] Awalnya dibangun pada 1936, bekas penginapan ini dulunya merupakan tempat berkumpul para penulis dan seniman. Kini, bangunan bersejarah ini telah diubah dengan cermat menjadi ruang budaya serbaguna yang dilengkapi wisma tamu, kafe, toko buku, dan ruang pameran. [Rumah Yi Sang] Yi Sang, yang sering disebut sebagai "jenius sastra", adalah salah satu tokoh paling ikonik dalam sastra Korea modern–dikenal karena puisi maupun prosanya. Rumah hanok tempat ia dulu tinggal telah dilestarikan dan kini berfungsi sebagai ruang pameran yang menawarkan wawasan tentang kehidupan dan warisan sastranya. [Lokasi Asrama Yun Dong-ju] Yun Dong-ju adalah salah satu penyair Korea yang paling dicintai, terkenal karena menulis syair-syair harapan dan perlawanan selama era kolonial Jepang. Lokasi asrama tempat ia tinggal selama masa kuliah telah dilestarikan, menawarkan memori tentang semangat dan warisan sastranya yang abadi. Pesona #3: Alam – Tempat Bersantai yang Damai di Jantung Kota Lembah Suseongdonggyegok (Kredit: Travel Leader Lee Soo-jeong) Chosochaekbang Book Café (Kredit: DANIM Kim Eun-jin) Taman Daechung, Gunung Inwangsan (Kredit: Taman Daechung) Salah satu daya tarik terbesar Seochon adalah aksesnya yang mudah menuju alam meskipun terletak di jantung kota. Hanya dengan berjalan kaki sebentar di lereng Gunung Inwangsan, kamu akan terbebas dari kebisingan kota dan memasuki lanskap pepohonan yang tenang, bongkahan batu, dan lembah yang damai. Selama berabad-abad, Inwangsan telah menjadi sumber inspirasi bagi para seniman. Pelukis terkenal era Joseon, Jeong Seon, menangkap keindahan gunung tersebut dalam mahakaryanya "Inwang Jesaekdo" (Setelah Hujan di Gunung Inwangsan), sementara para penyair pada masa itu menulis syair yang terinspirasi oleh pemandangan alam yang terbentang di bawah lerengnya. Bahkan, hingga saat ini, kamu dapat berjalan kaki di sepanjang Jalur Inwangsan dan bersantai sejenak dengan damai untuk melupakan kesibukan sehari-hari. ■ Tempat-Tempat yang Direkomendasikan [Suseongdonggyegok Valley] Lembah khas yang terletak di pusat kota Seoul, tempat indah ini memiliki aliran sungai yang sejuk di antara formasi bebatuan yang menjulang tinggi. Kedekatannya dengan istana kerajaan menjadikannya tempat peristirahatan favorit bagi para bangsawan dan cendekiawan bangsawan di masa lalu. [The Forest Chosochaekbang] Kafe buku yang direnovasi dari bekas pos polisi di lereng Gunung Inwangsan. Dengan pemandangan yang luas, termasuk Menara Namsan, tempat ini adalah lokasi sempurna untuk bersantai atau menikmati bacaan di tempat yang tenang. [Taman Daechung] Kafe dan bar yang menawarkan pemandangan Gunung Inwangsan dan atap genteng rumah hanok tradisional. Dengan interior unik dan suasana yang nyaman, menjadikan tempat ini destinasi yang memikat. 📌 Bagaimana dengan ini? Tur Jalan Kaki Seochon yang Direkomendasikan oleh Cheongwadae Sarangchae ✅ Waktu yang dibutuhkan: Sekitar 2 jam (2,1 km) ✅ Gambaran umum rute 1) Cheongwadae Sarangchae : Ruang pameran yang menawarkan wawasan tentang perjalanan di Korea 2) Boan1942 : Penginapan lama yang direnovasi menjadi ruang budaya serbaguna 3) Ground Seesaw Seochon : Komplek budaya yang menyatukan seni dan budaya sehari-hari 4) Daelim Changgo : Galeri seni kontemporer yang memamerkan pameran lintas genre dan gaya 5) Rumah Yi Sang : Ruang pameran sastra yang menghormati kehidupan dan karya penyair Yi Sang 6) Museum Seni Park No-soo : Museum yang didedikasikan untuk karya pelukis modern Korea, Park No-soo 7) Lokasi Asrama Yun Dong-ju : Lokasi asrama tempat penyair Yun Dong-ju pernah tinggal 8) Suseongdonggyegok Valley : Lembah mempesona yang terletak di kota Bukchon, Tempat Tradisi Tetap Hidup Bukchon telah lama menjadi kawasan pemukiman bergengsi, yang dulunya merupakan rumah bagi para keluarga bangsawan. Bahkan, hingga kini masih menjadi lokasi tempat tradisi dilestarikan dan menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Dari Bukchon Hanok Village yang ikonik dan dipenuhi rumah-rumah tradisional Korea, hingga ruang seni modern yang bergaya, Bukchon memamerkan keindahan arsitektur Korea dalam segala keragamannya. Dengan hanok yang tak lekang oleh waktu, galeri yang menginspirasi, dan kuliner lokal yang lezat, Bukchon merupakan destinasi sempurna bagi wisatawan yang ingin menyelami budaya autentik Korea. Pesona #1. Tradisi – Keindahan yang Unik dari Hanok Pusat Kebudayaan Bukchon (Kredit: Pusat Kebudayaan Bukchon) Istana Changdeokgung Stonewall Road (Kredit: Clip Art Korea) Bukchon Asian Cultural Art Museum (Kredit: Naver Blog Kim Bal- rok (lovecat3209)) Yang membuat rumah hanok di Bukchon begitu istimewa adalah karena rumah-rumah tersebut masih sangat ‘hidup’—dengan orang-orang yang menempatinya hingga saat ini. Sebagian besar rumah-rumah ini mengikuti gaya "urban hanok" dengan dinding-dinding tinggi dan gerbang-gerbang besar yang melindungi bagian dalam dari pandangan luar. Akibatnya, jalan-jalan di Bukchon sering kali terasa seperti jalan setapak sempit yang membentang di sepanjang tembok kota. Alasan mengapa begitu banyak rumah hanok dilestarikan di sini adalah berkat Proyek Pelestarian Bukchon yang diluncurkan oleh Pemerintah Metropolitan Seoul pada 2001. Alih-alih hanya memulihkan bagian luar bangunan, proyek tersebut berfokus pada peningkatan lingkungan tempat tinggal yang sebenarnya—membantu tradisi dan kehidupan sehari-hari berpadu secara alami, seperti yang terjadi saat ini. ■ Tempat-tempat yang Direkomendasikan [Bukchon Cultural Center] Ruang budaya publik yang didedikasikan untuk memperkenalkan struktur arsitektur dan gaya hidup hanok tradisional di Bukchon. Selain pameran permanen yang merinci sejarah Bukchon selama 600 tahun, pusat ini juga menawarkan program panduan berbahasa Inggris tentang budaya hanok. (Lakukan reservasi di sini) [Changdeokgung Palace Stonewall Road] Jalan tembok batu yang membentang di sepanjang tembok luar Istana Changdeokgung. Dalam ketenangan suasana, tembok batu panjang dan lorong-lorong yang dipenuhi hanok menambah sempurna momen jalan-jalan santaimu sambil mengagumi keindahan arsitektur tradisional Korea. [Museum Seni Budaya Asia Bukchon] Museum yang memamerkan kerajinan tradisional dari Korea dan Asia Timur. Terletak di titik tertinggi Desa Hanok Bukchon, museum ini menawarkan pemandangan atap hanok, Gunung Inwangsan, dan Istana Gyeongbokgung. Pesona #2. Seni – Pameran yang Menginspirasi Apresiasi Seni Museum Nasional Seni Modern dan Kontemporer (Kredit: Museum Nasional Seni Modern dan Kontemporer) Museum Seni Kriya Seoul (Kredit: DANIM Kim Ki-ppeum) Arario Museum in Space (Kredit: Museum Arario) Bukchon tidak hanya terkenal dengan rumah hanoknya. Berkat suasana yang tenang dan tenteram, tempat ini juga dapat menjadi lokasi sempurna untuk menikmati seni. Tidak heran jika kamu menemukan banyak galeri dan ruang pameran yang bertempat di hanok tua atau bangunan bersejarah yang dimodernisasi. Detail unik hanok, seperti atap genteng, pilar kayu, dan jendela hanji (kertas tradisional Korea), berpadu secara harmonis dengan seni kontemporer, membuat seluruh ruangan terasa seperti sebuah karya seni tersendiri. ■ Tempat-tempat yang Direkomendasikan [National Museum of Modern and Contemporary Art, Seoul] Sebagai museum seni nasional terkemuka di Korea, museum ini menyelenggarakan pameran yang berfokus pada seni kontemporer dan modern. Terletak di antara Desa Bukchon dan Istana Gyeongbokgung, museum ini ideal untuk dikunjungi setelah menjelajahi desa hanok dan istana bersejarah—yang menawarkan kontras menyegarkan dengan pameran karya-karya modernnya. [Seoul Museum of Craft Art] Museum publik pertama di Korea yang didedikasikan untuk kerajinan khas Korea, termasuk keramik, tekstil, dan najeon chilgi (pernis berhias mutiara). Museum ini juga menawarkan ruang interaktif. [Museum Arario di Luar Angkasa] Museum seni kontemporer pribadi yang direnovasi dari bekas kantor arsitektur. Eksteriornya unik. Menampilkan perpaduan berbagai komponen arsitektur, seperti batu bata, kaca besar, dan elemen hanok yang mencolok. Pesona #3. Rasa – Nikmati Masakan Tradisional Korea yang Sesuai Selera Setiap Orang Galeri Sool Jaedong Alley (Kredit: Naver Blog O Ri (sj330035) & Rumah Teh Osulloc (Kredit: Osulloc) Berjalan-jalan di Bukchon akan membawa kamu ke restoran dan kafe kecil di antara rumah-rumah hanok tradisional. Budaya makanan di daerah ini berpadu secara alami dengan lingkungan, menciptakan pesona hangat tersendiri. Setiap gang dipenuhi ‘permata’ kuliner—mulai dari hidangan Korea klasik hingga minuman keras dan makanan penutup tradisional—sehingga kamu dapat menikmati cita rasa sesuai selera. Nikmati semangkuk mi yang dituang dengan tangan di restoran hanok, lalu bersantailah dengan secangkir teh di kedai teh tradisional yang menghadap ke halaman—pengalaman yang unik di Bukchon. ■ Tempat-tempat yang Direkomendasikan [The Sool Gallery] Sebuah tempat yang didedikasikan untuk memamerkan dan mempromosikan minuman keras tradisional yang dibuat di pabrik-pabrik bir di seluruh Korea. Tempat ini juga menawarkan sesi mencicipi gratis di mana pengunjung dapat mencicipi berbagai minuman–tersedia dalam bahasa Inggris. [Jaedong Alley] Terletak di antara Pintu Keluar 2 dan 3 Stasiun Anguk, gang penuh rumah-rumah hanok ini merupakan rumah bagi sejumlah restoran Korea yang terkenal dengan cita rasa rumahan. Di sini, kamu dapat menikmati hidangan klasik, seperti pangsit buatan tangan, kalguksu (sup mi), dan kimchi jjigae. [Osulloc Tea House Bukchon] Cabang Osulloc di Bukchon, salah satu merek teh terkemuka di Korea. Terletak di hanok yang telah direnovasi, rumah teh ini menyajikan teh tradisional di samping hidangan penutup berbahan dasar teh. 📌 Bagaimana dengan ini? Tur Jalan Kaki Bukchon yang Direkomendasikan oleh Cheongwadae Sarangchae ✅ Waktu yang dibutuhkan: Sekitar 2 jam 30 menit (3,2 km) ✅ Gambaran Umum Rute 1) Songhyeon Green Plaza : Tempat beristirahat yang menawarkan ketenangan dengan bunga-bunga liar bermekaran di sepanjang halaman rumput terbuka 2) Seoul Museum of Craft Art : Museum seni kerajinan yang memamerkan beragam koleksi karya tradisional dan kontemporer 3) Baek In-je's House : Hanok tradisional yang merangkul modernitas selama 100 tahun sejarahnya 4) Futura Seoul : Aula pameran seni media seluas 1.157m2 yang dirancang untuk pengalaman imersif berskala besar 5) 31 Gahoe-dong : Menawarkan pemandangan panorama Desa Hanok Bukchon 6) Aula Hanok Bukchon : Sebuah hanok untuk menikmati berbagai pameran dengan santai yang terbuka untuk umum 7) Bukchon Cultural Center : Tempat yang menawarkan wawasan mendalam tentang hanok 8) Changdeokgung Pallace Stonewall Road : Jalan setapak dengan dinding batu yang tenang sepanjang Istana Changdeokgung 9) Arario Museum in Space : Museum pribadi bertempat di gedung bata merah yang memamerkan seni kontemporer ⭐ Temukan lebih banyak rute perjalanan di Jalan-Jalan di Seochon dan Bukchon – Edisi 2025, diterbitkan oleh Cheongwadae Sarangchae! 1330 Korea Travel Helpline: +82-2-1330 1330 Text Chat: https://m.site.naver.com/1rEid (Bahasa Korea, Inggris, Jepang, Mandarin, Rusia, Vietnam, Thailand, dan Indonesia) *Kolom ini terakhir diperbarui pada April 2025, dan oleh karena itu informasinya mungkin berbeda dari yang disajikan di sini. Kami menyarankan untuk memeriksa pembaruan sebelum berkunjung. Lihat sumber artikel di sini
Kategori Restoran Ramah Muslim Korea Tourism Organization telah mengkategorikan Restoran yang Muslim-Friendly semenjak 2016 untuk membantu para turis muslim sehubungan dengan makanan. Ada 4 kategori restoran dalam Standar KTO yang masuk dalam kelompok Halal Restoran berikut: DAFTAR RESTORAN RAMAH MUSLIM No Kategori Sertifikasi Jenis Masakan Restoran Foto Alamat Kontak Menu Utama Fasilitas Atraksi Wisata Sekitar 1 Halal Certified Timur Tengah ASALAM (아살람) 7, Jungang-ro 2-gil, Jeju-si, Jeju-do (제주특별자치도 제주시 중앙로2길 7 ) 064-751-1225 Teh Arab, Nasi Mandi Kambing, Kambing Haneeth Parkir, Musholla Gwandeokjeong Pavillion, Yongduam, Samseonghyeol 2 Halal Certified Asia Asian Family Restaurant Dongmoon (아시안 패밀리 레스토랑 동문) 1, Namiseom-gil, Namsan-myeon, Chuncheon-si, Gangwon-do(강원 춘천시 남산면 남이섬길 1) 031-580-8099 Beef Jjajangmyeon, Nasi Bulgogi, Bibimbap Gurita, Nasi Goreng Kimchi Parkir, Musholla Nami Island, Jade Garden, Gapyeong Rail Park 3 Halal Certified Asia Dongmoon Express (동문 익스프레스 - 홍천 비발디파크) 2F, 262, Hanchigol-gil, Seo-myeon, Hongcheon-gu, Gangwon-do(강원 홍천군 서면 한치골길 262 2층) 031-581-8097 Kebab Nasi Goreng Udang dan Nasi Kotak Bulgogi Parkir, Musholla Vivaldi Park, Namnoil Riverside Amusement Park 4 Halal Certified Korea Eid(이드) 67, Usadan-ro 10-gil, Yongsan-gu, Seoul (서울 용산구 우사단로10길 67) 070-8889-8210 Sup Ayam Gunseng, Bulgogi Daging, Semur Ayam - National Museum of Korea, Itaewon Shopping Street 5 Halal Certified Turki Kervan-Famille Station Branch (케르반 파미에스테이션점) 2F, FP216, 205, Sapyeong-daero, Seocho-gu, Seoul(서울시 서초구 사평대로 205 2층 FP216) 02-6282-4767 Mix Kebab Shish, Mix Pide Parkir, Musholla Some Sevit, Gangnam Station Underground Shopping Center 6 Halal Certified Turki Kervan Bakery&Café (케르반베이커리&카페) 1F, 204, Itaewon-ro, Yongsan-gu, Seoul(서울시 용산구 이태원로 204 1층) 02-790-5585 Baklava, Turkish Cookies - Itaewon, War Memorial of Korea, Samsung Museum of Art Leeum 7 Halal Certified Turki Kervan Turkish (Itaewon Branch) (케르반레스토랑 이태원점) 190, Itaewon-ro, Yongsan-gu, Seoul(서울 용산구 이태원로 190) 02-790-5585 Chicken Shish Kebab, Lamb Shish Kebab, Mix Shish Kebab, Truffle Cheese Steak - National Museum of Korea, Itaewon Shopping Street 8 Halal Certified Turki Kervan Turkish Restaurant - COEX Mall Branch (케르반레스토랑 코엑스점) 513, Yeongdong-daero, Gangnam-gu, Seoul (서울 강남구 영동대로 513 ) 02-556-4767 Lokman Shish Kebab, Mixed Steak Kebab, Nurdagi Salad Parkir & Musholla di COEX Mall Bongeunsa Temple, COEX, Seonjeongneung Royal Tombs 9 Halal Certified Turki Mr.Kebab (미스터케밥) 192, Itaewon-ro, Yongsan-gu, Seoul(서울 용산구 이태원로 192) 070-7758-1997 Turkish Kebab Lamb, Pilaf Kebab - National Museum of Korea, Itaewon Shopping Street 10 Halal Certified Korea starcatering (스타케이터링 ) 28, Noksapyeong-daero 46-gil, Yongsan-gu, Seoul (서울 용산구 녹사평대로46길 28) 02-2115-2777 Nasi Bulgogi, Burger Ayam - Seonyudo Park, Yeouido National Assembly Building, water taxi at Dangsan Station, Saetgang 11 Halal Certified Turki Sultan Kebab (술탄케밥) 126, Bogwang-ro, Yongsan-gu, Seoul(서울 용산구 보광로 126) 02-749-3890 Cheese Pide, Pilaf Kebab, Turkish Kebab Mix, Cheese Pide - National Museum of Korea, Itaewon Shopping Street 12 Self Certified Timur Tengah Ahmed’s Asian Cuisine (아멛 아시안 퀴진 ) 639, Baekje-daero, Deokjin-gu, Jeonju-si, Jeollabuk-do (전북 전주시 덕진구 백제대로 639 (금암동 1589-1)) 063-902-0102 Curry in Naan Set Parkir Jeonju Hanok Village, Jeonju Zoo 13 Self Certified Turki Aladdin Kebab(알라딘케밥) 1F, 187, Neungheodae-ro, Yeonsu-gu, Incheon(인천광역시 연수구 능허대로 187, 1층) 032-832-6003 Assorted grill, Arabian Kebab, Chicken Curry Parkir Songdo Central Park, Incheon Metropolitan City Museum 14 Self Certified Timur Tengah CAIRO BBQ (카이로바베큐) 45, Usadan-ro 10-gil, Yongsan-gu, Seoul (서울시 용산구 우사단로10길 45) 070-4110-0087 Nasi Bebek, Koshary Mesir, Molokhia Daging - Itaewon Usadan-gil, Itaewon Shopping Street, War Memorial of Korea 15 Self Certified Turki Cappadocia (카파도키아) 123-9, Geumdan-ro, Geumjeong-gu, Busan (부산 금정구 금단로 123-9) 051-515-5981 Kebab Ayam, Kebab Shish Parkir, Musholla Beomeosa Temple 16 Self Certified Timur Tengah Dubai(두바이) 192, Itaewon-ro, Yongsan-gu, Seoul (서울특별시 용산구 이태원로 192) 02-798-9277 Dubai Mix Grilled, Nasi Ayam Mandi, Mazza Falafel - War Memorial of Korea, Itaewon Street 17 Self Certified India Foreign Restaurant(포렌 레스토랑) 42, Usadan-ro, Yongsan-gu, Seoul (서울 용산구 우사단로 42) 02-794-9292 Kare Sayur, Kare Ayam, Tandoori Ayam - National Museum of Korea, Itaewon Shopping Street 18 Self Certified Timur Tengah Hibiscuss (파티나라하이비스) 2F, 102, Tongil-ro, Jung-gu, Seoul(서울특별시 중구 통일로 102, 2층) 02-577-3434 Paket Ayam Biryani, Kabsa Lab Parkir Musical Fanta-Stick Seoul, Deoksugung, Seoul Museum of History 19 Self Certified Malaysia ITAEWON KITCHEN (이태원 키친) 2F, 34, Usadan-ro, Yongsan-gu, Seoul (서울시 용산구 우사단로 34 2층) 02-3785-2468 Nasi Goreng Ayam, Nasi Kambing, Kebab Kobideh - Itaewon Usadan-gil, Itaewon Street, War Memorial of Korea 20 Self Certified Malaysia KB RESTAURANT & HALAL FOOD (케이비레스토랑할랄푸드) 1B, 42, Jogang-ro, Tongjin-eup, Gimpo-si, Gyeonggi-do(경기 김포시 통진읍 조강로 42 지하1층) 031-981-3293 Naan, Kare Daging, Acar Sayuran Parkir Gimpo Sculpture Park, Gimpo Tea Etiquette Museum Deokpojin, Ganghwa Island
Panduan untuk wisatawan muslim dalam berwisata di Korea. Gunakan pictogram di halaman ini jika mengalami hambatan saat berkomunikasi dengan penduduk lokal di Korea. Temukan juga berbagai informasi mengenai perkembangan lingkungan ramah muslim di Korea berikut di bawah ini.
Kunjungan warga negara Indonesia ke Korea Selatan mengalami peningkatan setiap tahun, seiring dengan Gelombang Hallyu (Korean Wave) yang terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Pada tahun 2018, Kedutaan Besar Republik Korea di Indonesia telah menerbitkan 157.924 visa (meningkat 15% setiap tahun). Sehingga Kementerian Luar Negeri Republik Korea, Kementerian Hukum Republik Korea dan Kedutaan Besar Republik Korea di Indonesia membuka Korea Visa Application Center (KVAC) untuk mempermudah proses pengajuan visa bagi warga negara Indonesia yang ingin mengunjungi Korea Selatan. KVAC mulai beroperasi menerima pengajuan visa Korea sejak tanggal 2 Mei 2019 dan berlokasi di Lotte Mall Jakarta, lantai 5 . Informasi lebih lanjut mengenai pengajuan visa dapat dilihat di website KVAC www.visaforkorea-in.com, sedangkan infomasi lengkap terkait jenis-jenis visa serta dokumen persyaratan visa Korea dapat dilihat pada website sites.google.com/view/koreanembassy2/home. KVAC juga memberikan informasi terbaru mengenai pengajuan visa Korea melalui Instagram www.instagram.com/kvac_id serta membuka layanan pelanggan melalui aplikasi pesan WhatsApp di nomor +62 811-1214-001 . Kehadiran KVAC merupakan bagian dari usaha Kedutaan Besar Republik Korea di Indonesia (tahun 2019, yaitu Duta Besar H.E Kim Changbeom) untuk meningkatkan sistem visa sehingga warga negara Indonesia dapat mengunjungi Korea Selatan secara lebih efektif lagi. Melalui peningkatan sistem visa ini diharapkan akan terjadi pertukaran manusia dan budaya dengan Indonesia yang lebih aktif yang mana Indonesia adalah negara kunci kebijakan menuju New Southern Policy. Sedangkan untuk infomasi-informasi terbaru terkait kebijakan visa Korea dapat diakses melalui website Kedutaan Republik Korea untuk Indonesia berikut overseas.mofa.go.kr/id-id/brd/m_2710/list.do (bagian Pengumuman Konsulat).
Iklim Korea tergolong ke dalam iklim benua jika dilihat dari temperatur dan angin yang bertiup dan curah hujan. Iklim Korea dibedakan menjadi empat jenis musim, yaitu: musim semi, musim panas, musim gugur, dan musim dingin. Selama kurun waktu musim gugur, iklim di Korea cukup hangat, cuaca pun cerah, langit berwarna biru, dengan dedaunan menakjubkan. Musim dingin sangat dingin dan kering, namun merupakan waktu tepat untuk berkunjung ke Korea bagi wisatawan yang tertarik dengan olahraga musim dingin, karena Korea memiliki banyak tempat untuk olahraga ski. Musim semi yang dimulai pada bulan April hingga Mei juga sangat indah dengan pohon bunga ceri ( cherry blossom ) bermekaran. Namun, musim ini tergolong musim padat pengunjung, sehingga turis perlu memesan terlebih dahulu untuk dapat memastikan akomodasi dan fasilitas wisata tersedia. Bulan-bulan musim panas sangatlah lembab, panas dan agak ramai, karena ketika musim hujan sudah tiba maka banyak kegiatan yang harus disesuaikan dengan fluktuasi hujan yang lebat. MUSIM SEMI Musim semi dimulai pada akhir bulan Maret hingga bulan Mei. Suhu sejuk dan cuaca cerah menjadikan musim semi sebagai musim paling ideal untuk berwisata. Pengunjung dapat menikmati deretan pohon bunga ceri ( cherry blossom ), hamparan bunga Forsythia , bunga Azaleas , bunga Magnolias , bunga Lilacs dan berbagai jenis bunga lainnya yang bermekaran pada puncak musim Semi. MUSIM PANAS Musim Panas dimulai pada bulan Juni hingga Agustus, dan puncak musim panas adalah bulan Agustus. Keringnya musim dingin dan musim semi seakan menghilang selama musim panas tiba karena suhu musim panas sangat tinggi dan lembab. Umumnya, antara akhir bulan Juni hingga pertengahan bulan Juli di Korea sudah masuk musim hujan, karena adanya pergantian musim. Selama musim hujan di Korea tidak ada terik panas, dan untuk beberapa minggu biasanya berawan disertai hujan lebat hingga tiga minggu. Frekuensi hujan disebut Jangma , dan angin topan secara langsung bisa mengakibatkan kerusakan pada tanaman. Pada musim panas, banyak terdapat buah-buahan di antaranya adalah buah Semangka, Melon, buah Persik, dan banyak sayuran. Selain itu, wilayah pegunungan tertutup oleh tanaman hijau. Untuk menghindari teriknya panas matahari, orang Korea biasanya pergi mendaki gunung, pergi ke pesisir pantai, atau ke daerah lembah untuk menikmati waktu liburan musim Panas. MUSIM GUGUR Musim Gugur di Korea dimulai pada bulan September hingga bulan November. Udara di musim gugur dingin dan kering, disertai langit biru dengan sedikit awan. Orang Korea menyebut musim gugur dengan sebutan Cheon-go-mabi . Panasnya musim panas sepertinya masih bersisa di bulan September. Udaranya panas pada waktu siang, tetapi udara di pagi hari dan sore dingin. Pada bulan Oktober, terdapat sedikit curah hujan dan tingkat kelembaban di udara pun menurun, sehingga cuacanya sedikit kering. Di akhir musim panas hingga awal musim gugur, angin topan muncul dari arah Pasifik Selatan. Musim gugur merupakan musim indah dengan dedaunan berjatuhan. Dedaunan pohon Maidenhair dan pohon Maple berubah warna menjadi kuning keemasan dan merah di seluruh Korea. Selama musim gugur, masyarakat Korea senang pergi mendaki gunung untuk menikmati pemandangan indah dari dedaunan musim gugur. Warna gradasi pepohonan dan dedaunan yang berjatuhan di musim gugur mengundang banyak pengunjung baik domestik dan internasional. Musim gugur juga dikenal sebagai musim panen melimpah, di antaranya panen padi, ubi, buah apel, buah persik, dan buah Jujube. Istilah Cheongomabi berarti “langit tinggi dan kuda gemuk’, menggambarkan musim gugur. Pada musim ini, langit sangat biru, jernih dan bersih, sehingga sangat bagus untuk pergi tamasya, ditambah dengan musim panen berlimpah membuat pilihan kuliner beragam. MUSIM DINGIN Musim Dingin di Korea dimulai antara bulan Desember hingga Februari, dengan suhu terdingin pada sekitar bulan Januari mencapai minus 5 hingga 10 derajat Celcius. Di musim dingin, hari-hari menjadi lebih pendek, sinar matahari muncul lambat dan matahari tenggelam lebih awal. Biasanya terdapat siklus tiga hari dingin yang diikuti dengan empat hari hangat, disebut dengan istilah Samhansaon . Daerah pegunungan di provinsi Gangwon-do turun hujan salju sejak awal musim dingin, dengan suhu dingin dan kering karena angin berhembus dari Siberia. Antara bulan Desember hingga bulan Februari terdapat liburan hari-hari besar, yaitu: hari Natal, Tahun Baru Masehi, dan Tahun Baru Lunar. Sementara antara bulan Februari hingga awal bulan Maret adalah masa untuk wisuda dan awal masuk sekolah. Untuk daerah pedesaan, selama musim dingin lahan pertanian istirahat sejenak sampai tiba masa bercocok tanam di musim semi, selain itu beberapa jenis sayuran tumbuh dan dikembangkan di dalam rumah kaca. Antara bulan November hingga Desember biasanya dilakukan persiapan pembuatan Kimchi dengan skala besar yang bisa dikonsumsi sepanjang musim dingin. Proses persiapan Kimchi dengan skala besar ini disebut Gimjang .